![]() |
Foto: Kondisi Twbing Sungai Desa Sangiang. Terlihat sebuah pabrik penggilingan padi terancam hanyut. |
Hingga saat ini pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten Bima, maupun Pemerintah Provinsi NTB belum juga mengambil tindakan kongkrit untuk menangani peristiwa terkikisnya tebing sungai desa Sangiang.
"Belum ada jawaban yang pasti, baik dari Pemkab maupun dari pemprov NTB," Kata Nasrullah, S.Hut kepada Indikator Bima.
Nasrullah mengatakan, bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemeintah, baik Pemerintah Kabupaten Bima, maupun Pemerintah Provinsi NTB.
Namun, Pemerintah Desa Sangiang belum mendapatkan jawaban tentang kapan akan ditindaklanjuti. Justru pemerintah desa Sangiang Bingung dengan pemetintah Babupaten Bima yang masih berkutik pada wilayah administrasi.
"Kita sudah betkoordinasi dengan mereka, tapi hingga saat ini belum juga ada tindakan. Justru kita bingung dengan pemkab Bima. Mereka minta surat pengantar lagi, padahal kita sudah membetikan surat itu setahun yang lalu," jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil VI sebagai wakil rakyat Wera dan Ambalawi belum juga angkat bicara secara terbuka, tentang upaya apa yang sudah mereka lakukan untuk mendesak pihak eksekutif agar segera bertindak.
"Satahu saya, para wakil sejauh ini belum juga angkat bicara secara terbuka, tentang apa yang bisa lakukan untuk masyarakat desa Sangiang," Terang Nasrullah.
Seperti yang diketahui, pada tahun 2018 lalu, Pemerintah Kabupaten Bima dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah turun dan melakukan peninjauan, bahkan melakukan pengukuran dan pemetaan disekitar wilayah tebing sungai untuk diperbaiki. Namu hingga saat ini, belum juga ada perbaikan.
Reporter: Furkan