![]() |
Foto: Kondisi buku layak baca yang sudah dikarduskan dan siap dikirim ke Bima. |
Taufiqurrahman, salah satu penggerak Gerakan Donasi Buku yang juga merupakan senior Forum Mahasiswa Lambitu Malang menyatakan, bahwa program tersebut digagas atas keprihatinan terhadap persoalan pendidikan serta kurangnya minat baca masyarakat dan generasi di Kabupaten Bima, khususnya di Kecamatan Lambitu.
"Adanya Gerakan Donasi Buku ini, disebabkan keprihatinan terhadap dunia pendidikan serta kurangnya minat baca di Kabupaten Bima, khususnya di Kecamatan Lambitu," ungkapnya.
Gerakan Donasi Buku ini sebenarnya terinspirasi oleh Komunitas Mahasiswa Penggerak yang bergerak di dunia literasi melalui Angkot Baca dan Angkot Cerdas di Kota Malang.
"Kenapa tidak, Mahasiswa Bima juga bisa menginisiasi program ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Taufiqurrahman juga berharap, dengan adanya program Gerakan Donasi Buku ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya sekolah-sekolah yang masih membutuhkan buku-buku pelajaran.
"Dengan adanya program Gerakan Donasi Buku ini, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya sekolah-sekolah yang masih membutuhkan buku-buku pelajaran," harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Komunitas Indikator Bima, Furkan As juga berharap, semoga gerakan donasi buku layak baca tersebut menjadi salah satu upaya yang terus berkesinambungan.
"Semoga bermanfaat, In syaa Allah program Gerakan Donasi Buku layak baca ini akan terus berlanjut," tutupnya.
Program Gerakan Donasi Buku tersebut bekerja sama dengan Pusat Studi Ilmu dan Filsafat UMM, Rimawati, Instansi Sekolah di Kota Malang, dan Penerbit Buku.
Reporter: Igon
Editor : Nuni