![]() |
Ilustrasi (foto : Republika) |
"Kita cari keluarga bapak. Lebih dari 20 tahun gak pernah pulang," kata Diana Azharry putri bapak Hasmudin Sidik kepada Indikator Bima melalui WhatsApp.
Awalnya Diana Azharry putri bapak Hasmudin Sidik menghubungi halaman Facebook @Informasi Warga Bima dan Dompu milik Komunitas Indikator Bima melalui pesan singkat.
"Mau cari keluarga di Bima. Gimana ya caranya," tanya Diana melalui pesan singkat.
Menerima pesan tersebut, Admin Halaman Facebook @Informasi Warga Bima dan Dompu langsung menanyakan kontak WhatsApp Diana untuk dikonfirmasi lebih lanjut, kemudian Diana mengirimkan kontak WhatsApp-nya. Dari situ, Reporter Indikator Bima langsung menanyakan kronologis hilangnya kontak keluarga bapak Hasmudin Sidik di Bima kepada Diana.
Diana menceritakan kronologis hilangnya kontak keluarga bapaknya. Sejak masih bujang bapaknya merantau ke Pontianak, hingga akhirnya menikah dan dikaruniai 3 orang anak termasuk Diana.
"Bapak merantau kerja, dari bujang. Terus ketemu mama nikah. Sampai punya anak cucu gak pernah pulang. Terakhir katanya keluarga bapak sudah pindah rumah. Dan skarang udah gak ada kontak lagi," cerita Diana.
![]() |
Foto : Hasmudin Sidik (paling kanan) bersama istrinya pada saat resepsi pernikahan salah satu anaknya di Kabupaten Pontianak. |
"Nama nenek di sana Fatimah dan kakek sudah meninggal. Desa Soro, Kecamatan Lambu. Saudara bapak, Saryano, Sumitro, Mariama, Kaisar," terang Diana.
"Alamat dulu itu Soro, Dengar Sudah Pindah," tambah Diana.
Sampai dengan saat ini, Anggota Komunitas Indikator Bima masih berupaya untuk membantu mencarikan kontak keluarga bapak Hasmudin Sidik. Beberapa anggota Komunitas Indikator Bima di Lambu sedang menghubungi kepala Desa Soro.
Reporter : Furkan AS
Editor : Sirsulk