![]() |
Aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga Rabadompu beberapa waktu yang lalu (foto : Bimakini.com). |
Selama ini, warga Rabadompu memiliki perspektif yang lain dari warga yang lain, bahwasanya musyawara adalah suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau memecahkan masalah yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Dan cara terakhir apabila aspirasi kami tidak di dengarkan yaitu masyarakat tidak akan memilih lagi pemimpin yang tidak loyal terhadap masyarakat.
Aksi pemblokiran jalan negara yang dilakukan pada hari Kamis (16-2-2018) oleh warga Rabadompu timur adalah salah satu aksi yang mengejutkan, terutama bagi saya sendiri, perihalnya warga rabadompu dalam sudut pandang saya adalah masyarakat yang mengutamakan norma-norma agama yang selalu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam hal ini saya meliahat bahwa adanya aktor-aktor politik yang menunggangi aksi tersebut, ironisnya mereka mencoba merubah budaya masyarkat demi kepentingan individu atau kelompok mereka dan memanfaatkan momen pesta demokrasi saat ini melalui fenomena banjir.
Saya berharap warga Rabadompu menyadari akan hal ini, dan kembali menjadi masyarakat yang selalu mengutamakan nilai-nilai musyawarah dalam kehidupan.
Penulis : Syahbuddin Miskan, SE (Mahasiswa S2 Jurusan Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang).