![]() |
Foto : Rumah tempat tinggal masyarakat pencari rumput laut di pesisir pantai Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu NTB. |
Desa Hu'u cukup terkenal dengan kekayaan rumput lautnya, tidak heran masyarakat di daerah lain berpindah tempat ke Desa Hu'u untuk mencari rumput laut. Salah satunya bapak Sude warga Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima NTB.
"Saya kesini sama keluarga mencari rumput laut untuk dijual. Di Daerah saya nggak ada rumput lautnya," ujar bapak Sude kepada Indikator Bima.
![]() |
Foto : Perahu yang digunakan untuk mencari rumput laut. |
"Kita biasanya berangkat pagi, kalau cuacanya buruk ya nggak berangkat," tutur bapak Sude.
Harga rumput laut dinilai tidak sebanding dengan resiko pekerjaan mencari rumput laut. Dilautan lepas menggunakan sampan atau perahu dibantu oleh mesin kompresor masyarakat berjuang menyelam ke dasar laut untuk mengambil rumput laut. Setelah itu diangkat dari perahu dan dijemur untuk dikeringkan, lalu dimasukan kedalam karung kemudian di timbang. Harga rumput laut perkilonya hanya Rp. 1.400.
"Sebenarnya harganya tidak seberapa, tidak sebanding dengan resiko, tapi bagaimana lagi," ungkap bapak Sude.
![]() |
Foto : Proses penjemuran/pengeringan rumput laut. |
Sampai dengan berita ini ditulis, Indikator Bima masih berusaha mencari sisi lain kehidupan para pencari rumput laut. Termasuk kisah perjuangan mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke pendidikan tinggi.
Reporter : Syarif
Editor : Furkan As