![]() |
Foto : Mahasiswa dan Pemuda Bima Palangka Raya saat melakukan Kerja Bakti di Sekitar Lingkungan asrama. |
Asrama dengan luas tanah 20 m x 30 m itu, bangunannya masih menggunakan papan yang disambung dan ditambal satu persatu sebanyak dua kamar, dan yang beton sebanyak dua kamar itupun sudah tidak layak huni karena atap yang sudah rusak dan tidak memiliki WC/Kamar mandi disetiap kamarnya. Dan empat kamar tidur itu tetap dipaksakan untuk ditempati beberapa mahasiswa juga pemuda Bima.
"Kami mahasiswa tidak punya dana, hanya mengharapkan kiriman uang dari orang tua di Bima, itupun kalau di kirim apa lagi untuk membangun dan memperbaiki asrama ini," kata Subhan mahasiswa Universitas Palangka Raya Asal Desa Rupe Langgudu kepada pewarta Indikator Bima.
"Sebenarnya kami iri melihat asrama mahasiswa daerah lain yang bangus-bagus karena setiap tahunnya mereka dilakukan perbaikan, bahkan rata-rata asrama mahasiswa daerah lainnya di sekitar ini ada yang bertingkat dua sampai tiga. Pemeritah daerah mereka juga bisa turun langsung melihat kondisinya. Bagaimana kami tidak sedih kalau memandingkan nya," lanjut Subhan mengungkapkan isi hati dan pikirannya.
Baca Juga : Bukan Aset Daerah, Asrama Mahasiawa Bima di Kota Malang ini Terlantar
Mahasiswa Jurusan Kehutanan ini juga mengeluhkan, bahwa mereka tidak bisa fokus belajar dan berkonsentrasi dengan baik dalam keadaan asramanya, saat hujan atapnya bisa bocor dan juga banjirnya bisa sampai satu meter. Dia juga berharap, agar pemerintah Kabupaten Bima dan Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa melihat langsung kondisi asrama mahasiswa dan masyarakat di Palangka Raya tersebut.
"Kami merasa di Bima Nusa Tenggara Barat seakan tidak memiliki pemerintah yang memang bisa dan wajib memfasilitasi mahasiswa asal derah Bima di Palangka Raya ini, ataukan mungkin keberadaan kami mahasiswa dan pemuda Bima di Palangka Raya ini pemerintah tidak tau" terang Subhan.
"Harusnya pemerintah kita di Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Bima merasa malu sama daerah-daerah lain yang asrama mahasiswanya sampai bertingkat itu, dan saya berharap pemerintah Kabupaten Bima dan Pemerintah Provinsi NTB, kiranya bisa melihat kami mahasiswa di Palangka Raya Ini," tutup Subhan.
Pewarta : Muh. Saleh
Editor : Fuad D Fu