![]() |
Foto : Maesarah ketika itu mementangkan spanduk bertuliskan "KPK SEGERA TANGKAP DAN PENJARAKAN BUPATI BIMA". |
Di antara komentar netizen tersebut, ada yang menganggap Maesarah sebagai wanita tangguh dan pahlawan bagi ribuan kaumnya (mahasiswa) yang lain.
"Perempuan yang satu ini mengenyahkan pikiran kita bahwa kaumnya tidak hanya jalan-jalan, selfie, sosialita & shoping," tulis akun Facebook Ayang Syaifullah pada kronologinya.
"Tetap semangat, mungkin kamu adalah salah satu wanita tangguh yang tidak ada pada ribuan mahasiswi lainya sekabupaten Bima. Luka kecil itu pemantik, luka kecil itu bumbu untuk pergerakan selanjutnya," tulis akun Facebook @Satria Madisa pada sebuah kolom komentar.
Sementara itu, beberapa netizen lainnya menganggap, bahwa Maesarah adalah salah satu dari sekian banyak pemain yang memainkan bola panas. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Maesarah hanya ikut-ikutan saja. Bahkan tidak segan-segan ada yang mengusulkan untuk melaporkan Maesarah ke pihak yang berwajib.
"Kalau lapor balik gimana ya," tulis akun Facebook @Carma Sanjaya.
"Kalau terlibat korupsi baru ditangkap tapi kalau hanya sebatas isu ada indikasi ke arah korupsi itu baru wacana saja. Moga gak mengarah keterlibatan ke arah korupsi," tulis akun Facebook @Fauzir Rahman.
"Kalo punya data valid, laporkan saja DPRD jadi bola panas doang," tulis akun Facebook @Mbozo Mantika.
"Jangan ikut-ikutan gurue, seandainya kamu punya bukti jangan setengah-tengah. Jangan ikut-ikutan sih," tulis akun Facebook @baharuddin bahar.
Maesarah juga salah satu korban yang mengalami luka dibagian siku kanan akibat kericuhan antara mahasiswa dan oknum pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan pada aksi demonstrasi yang berlangsung pada hari Senin, (11/12/17) lalu.
Reporter : Amar
Editor : Misbah